Sabtu, 13 Desember 2014

[Review] Perjuangan yang Ngeri Ngeri Sedap

Buku ini aku anggap sebagai hadiah dari bang Bene setelah aku sidang skripsi, karena buku ini aku dapat secara gratis. Ya, harus ada usaha sedikit sih. Ikut kuis dengan menceritakan pengalaman paling #NgeriNgeriSedap terus di twitpict, berhubung hpku katrok tak ada kameranya, akhirnya aku menawarkan lewat blog dan bang Bene mau. Singkat cerita aku dapat buku ini dang begitu sampai rumah, langsung aku baca tanpa kompromi.Dengan menghabiskan waktu 5 jam, akhirnya selesai bacanya.


Penulis : Bene Rajagukguk
Penerbit: Bukune
Tahun: 2014
ISBN: 602-220-140-3
Tebal : iv + 206 hlm
Harga : Rp 45.000,00
 
 
 
 
 
 
Sebenarnya aku bikin review hanya seingatku saja, soalnya buku ini ketinggalan di Solo.

 
Dan inilah reviewnya....
 
Buku Ngeri Ngeri Sedap karya Bene Rajagukguk ini bergenre Personal Literature, ini seperti menceritakan pengalaman pribadi sang  penulis. Dari menceritakan tentang keunikan keluarganya, mulai dari mamaknya yang super pelit,galak dan polos. Bapaknya yang sangat tegas dan galak juga.Adik-adiknya yang penurut tetapi juga suka protes soal uang jajan.

Didalam buku ini, penulis menceritakan pengalamannya ketika menginjakkan kaki di tanah Jawa untuk menuntut ilmu di kota Jogja, dan mau tidak mau harus bisa beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda dengan Budaya Batak, mulai dari intonasi suara hingga rasa makanan,semua diceritakan.

Didalam buku ini juga kita dapat mengetahui adat Batak yang begitu kental, mulai dari sejarah, marga,pernikahan hingga prosesi upacara kematian yang super mewah, semua ada. 

Beberapa halaman paling belakang, penulis menceritakan masa lalu keluarganya ketika dia masih SD yang penuh perjuangan untuk bertahan hidup. Ya, penulis menceritakan tentang pengalamannya yang tinggal di daerah perbatasan Aceh, yang saat itu sedang terjadi konflik dengan GAM. Sehingga membuat Kondisi perekonomian keluarganya sangat krisis. Mau tidak mau,  mamaknya merantau ke luar kota untuk mencari uang demi menyambung hidup, sementara dia dan bapaknya tinggal di desa.

Didalam buku Ngeri Ngeri Sedap, kita bisa tertawa, menangis, bahkan terharu ketika membacanya. Pokoknya eperti permen Nona Nona (sengaja di plesetin), manis,asem,asin semua ada di buku ini.

Buku Ngeri Ngeri Sedap mengajarkan kita arti sebuah pejuangan,kesabaran,kebersamaan dan kasih sayang. Walau watak kedua orang tuanya keras, memreka memiliki hati yang sangat lembut, selembut sutra.

Menurut saya kekurangan buku ini ada pada kertasnya. kertasnya buram. dengan keterbatasan mataku yang silindris 9 ini sedikit susah untuk membaca. Ada juga penulisan huruf, ada yang kurang(halamannya lupa berapa) tp cuma satu kata sambung saja. Mungkin beberapa pembaca tidak ngeh dengan kekurangan itu, tetapi tidah masalah. 

Terimakasih Bang Bene untuk bukunya, ditunggu karyara berikutnya.



 Ngeri Ngeri Sedap










 Klaten, 14 Desember 2014

     pembaca

Rekno Wulandari

Jumat, 05 Desember 2014

Pelancong ke Plaosan

Semenjak dinyatakan  lulus dari kuliah, kegiatan selanjutnya yang aku lakukan adalah......... NGANGGUR. Ya.... mungkin itu kata yang cocok aku sandang saat ini, ya seenggaknya nganggur sejenak menjelang wisuda tanggal 16 Desember nanti. Dan setelah wisuda itulah aku beneran NGANGGUR. Akhir-akhir ini, aku sering pergi jalan-jalan, sekedar ngurangin kebosenan sih, tapi tidak sering-sering amat cuma sekedar jalan ketempat yang bersejarah.. Seperti yang kemaren, pergi berkunjung ke Candi Plaosan. Jaraknya lumayan sih dari rumah, sekitar 1 jam perjalanan. Itupun perginya tak direncanakan sama sekali. Ya  lebih baik gitu,karena setiap mau pergi kalau direncanakan pasti gagal total. 
Aku berangkat jam 11 siang sama temanku, capek,panas bahkan gerimis aku terjang demi sebuah kepuasan. Satu jam perjalanan akhirnya sampai juga di candi Plaosan. Parkir Rp.2000,00 masuk ke candi Rp.3000.00. Total pengeluaran cuma goceng alias Rp.5000,00 bisa puas keliling candi. Sebenarnya bisa masuk ke dalam Candi, tapi berhubung datangnya tanpa persiapan dan tak bawa senter, ya akhirnya cuma diluar fotonya. Didalam gelap coy, mau masuk,nyali kita mengkerut alias TAKUT. Badan bongsor gini tak selamanya berani, ada saatnya diri ini takut. Udah jangan komen soal ini, aku hanya manusia biasa, kadang ada kelemahannya juga. Ada beberapa foto yang aku abadikan. Wait.....









 JADI? keindahan mana yang kau dustakan? 

Kalau mau berkunjung, ini lokasinya di Kabupaten Klaten berdekatan denggan Candi Prambanan. Kalau datang dari Jogja, Candi Plaosan ada di Timurnya Prambanan.









NEXT : NO NTON STAND UP NITE #LaughInSolo  #SOON