Kamis, 20 Oktober 2016

Semoga

Hampir sebulan ayah pergi meninggalkan kami untuk selama-lamanya, dengan proses begitu cepat Tuhan memanggil ayah. Ayah, kenapa ayah pergi secepat ini? aku belum ngobrol banyak sama ayah, aku belum bisa membuat ayah bangga dan bahkan aku belum bisa memenuhi keinginan ayah. Ingat dong, obrolan iseng kita saat di teras di waktu sore hari sebelum ayah patroli ke rumah barunya kakak yang ada di belakang.  ayah bilang, "Nduk, badanmu kok gedhe banget to. mbok diturunin dikit seperti tahun lalu. Lihat itu lenganmu, kaya gedebog pisang. GEDHE."  Aku dengan santainya cuma jawab, "Besoklah yah,  masih  malas aku yah." Ayah nyaut lagi dan itu nyes banget di hati. "Mbok ya jangan males, mumpung ayahmu ini masih ada, besok kalau sudah tidak ada siapalagi yang memperingatkanmu? " Dan aku hanya bisa terdiam. Bahkan semenjak ayah pergi, berat badanku malah nambah lagi yah. Maafkan aku ya Ayah dan semua baju dan celanaku mulai tidak muat, hihihihi.. aku yakin, kalo ayah masih ada aku bakalan diomelin. Tau ga yah, bahkan baju ayah saja yang kelihatannya nggombrang dipake ayah, aku pake malah pas.
Ayah, obrolan kita belum selesai ayah, Ayah kenapa tega ninggalin aku secepat ini? Ninggalin harapan yang belum aku penuhi sampai sekarang.  Bahkan, aku berharap ini hanya mimpi buruk dan segera bangun dari mimpi buruk ini dan aku bangun langsung meluk erat tubuh ayah, tapi kenyataannya ini bukan mimpi, tapi kenyataan yang harus diterima
Bahkan, sampai sekarang aku masih merasa ayah masih ada dan masih kerja seperti biasanya, tapi  ini kerjanya tidak pulang kerumah, tapi pulang Menghadap. Setiap aku duduk diteras rumah dan duduk dikursi aku seperti merasakan kehadiranmu.  Kenapa Yah? kenapa semua tanda-tanda akan kepergianmu aku rasakan semua. Bahkan tanda-tanda itu aku rasakan setelah Hari Raya Idul Fitri. Diammu, tingkahmu bahkan perilaku yang kau tunjukkan padaku. Kenapa membuatku penasaran sampai dalam tidurku pun aku selalu mimpi yang tidak masuk akal. Kenapa yah? Kenapa? Apa hanya aku saja yang mendapat firasat itu? Bahkan sering kali, telingaku seperti ada bisikan, bisikan yang sangat halus dan lembut. Aku bingung darimana datangnya bisikan itu tapi, bisikan sering datang padaku. Mungkin jika aku cerita kepada mamak, ataupun kakak, aku dikira gila. Akhgirnya tidak berani cerita, Tapi itu kenyataannya. Bisikan bisikan itu ada.
Dan semua itu terjawab semua pertanyaan dalam pikiranku. Terjawab sudah.............. 

Semenjak kepergian ayah, mamak sekarang rajin banget ke sawah, ntahlah... ngapain dia ke sawah. katanya sih buat hiburan biar tidak keingat ayah terus. Tapi ya tetep aja keingat, disawah malah sering nyeritain ayah. Heran aja, inginnya tidak ingat, tapi malah cerita. pwwwhhhhhhh......  Mamak kadang masih suka nangis kalau sedang sendirian diteras,  didekatin malah makin jadi nangisnya. Sedih melihatnya, ingin ikut menangis, tapi apa untungnya?  Seandainya tangis mampu mengembalikan ayah ke dunia ini, maka aku akan menangis sampai air mata ini habis untuk ayah.  
Aku sendiri jika keingat ayah dan ingin menangis, aku langsung keluar dari rumah dan meminta ijin sama mamak dengan alasan pergi kerumah teman, padahal, aku melakukan perjalanan entah kemana yang penting rutenya jauh agar disepanjang perjalanan aku bisa menangis sampai aku lelah.  Seperti hari ini, aku sedang rindu ayah, aku langsung pergi sendirian.  yang penting mamak tidak tau kalau aku sedang menangis.  Maafkan aku ya Ayah, jika masih cengeng. Bukan maksud untuk cengeng, tapi ya gimana lagi, air mata ini tidak bisa dibendung lagi. Dan aku baru tau, ujian orang sabar itu seperti apa.  Enteng diucapkan tapi setengah mati menjalankannya.Aku salut sama ayah,  ayah memiliki hati yang begitu luar biasa, ayah tidak pernah marah, ayah selalu menggunakan perasaan ketika menasehati anak-anakmu. Itulah kenapa, keluargamu begitu mencintaimu. Bahkan para sahabat dan kerabatmu juga menyayangimu.

Ayah, ayah sekarang sudah tenaang disana, Ayah sudah tidak lagi merasakan sakit lagi. Ayah sudah bebas dari apapun.Mungkin, ayah sudah berjalan normal dan berlarian kesana kemari seperti waktu muda dulu di alam sana. Dan bahkan MUNGKIN sudah berkumpul sama keluarga Harjo Dinomo. 
AAAHHH.... Sudahlah ayah, anakmu yang bandel ini hanya bisa mendo'akan, semoga ayah dapat tempat terbaik di SisiNYA. Tereimakasih ayah untuk semuanya yang telah ayah berikan padaku. Dengan semua keterbatasan ayah, Ayah tetap memberikan yang terbaik buat aku, kakak dan mamak. Ayah adalah sosok lelaki terhebat yang pernah aku miliki. Kenangan indahmu akan selalu aku simpan untuk aku ceritak untuk cucumu dimasa yang akan datang. Semoga nanti kita dipertemukan di alam sana oleh Tuhan dan bisa berkumpul lagi. Amin. 


love you my super hero


Dari Kristanto ( SUTIMAN )
Klaten, 15 Oktober 1959 - 02 Oktober 2016





Dari aku, anakmu yang Bandel



Rekno Dwi Wulandari